RIAUCEMERLANG.Com| Bangkinang – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bangkinang, Dr. H. Zulher, MSi, menerima undangan resmi dari Cultural Heritage Preservation Research Institute, Pusan National University, Korea Selatan. Undangan ini bertujuan untuk membahas proyek peningkatan kualitas dan produktivitas pertanian organik di Indonesia, khususnya dalam sektor kelapa sawit dan kopi.
Berdasarkan surat undangan yang diterima, pertemuan ini akan berlangsung dari 21 Januari hingga 27 Januari 2025 di Universitas Nasional Pusan, Busan, Korea Selatan, diundur tgl 28 sampe tgl 4 Feb 2025. Agenda utama mencakup diskusi mengenai distribusi komersial, konsultasi, serta pelatihan dalam rangka meningkatkan hasil pertanian organik di Indonesia. Insyaallah besok sabtu tgl 1 Feb MOU/MOA dengan Pimpinan Pusan Nasional University, tgl 3 feb MOU/ MOA dengan Pengusaha Korea.
Prof. Dr. Chul Kim, selaku Direktur Institut Penelitian Pelestarian Warisan Budaya Universitas Pusan, menyampaikan bahwa proyek ini dirancang untuk mempererat kerja sama antara pemerintah, universitas, dan industri dalam mengembangkan pertanian organik yang berkelanjutan.
"Ini adalah peluang besar bagi STIE Bangkinang untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas pertanian di Indonesia, terutama di Provinsi Riau," ujar Dr. H. Zulher, MSi.
Sebagai perguruan tinggi yang memiliki motto "Kampus Ilmu, Sehat, dan Agamis", STIE Bangkinang berkomitmen untuk terus mendukung penelitian dan inovasi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat, termasuk di bidang pertanian berkelanjutan.
Pertemuan ini akan melibatkan sejumlah akademisi dan peneliti dari berbagai negara. Beberapa di antaranya adalah Dr. Eun Sup Lee dan Dr. Young Mee Baek, yang bertanggung jawab dalam penelitian terkait pertanian organik di Korea Selatan.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan akan ada transfer pengetahuan dan teknologi yang dapat diterapkan di Indonesia, khususnya bagi petani kelapa sawit dan kopi yang ingin beralih ke sistem pertanian organik.(Rls/RC)
(STIE Bangkinang News)
Posting Komentar